Ditjen Pajak mengungkap sebanyak 100 perusahaan berpotensi merupakan penunggak pajak terbesar. Total tunggakan pajak 100 besar perusahaan itu mencapai lebih dari Rp 17 triliun.
Komisi XI DPR meminta Ditjen Pajak agar merinci tunggakan pajak apa saja yang ada di 100 perusahaan tersebut.
Berdasarkan data Ditjen yang disampaikan ke DPR, 100 perusahaan itu bergerak di berbagai bidang, mulai dari perbankan, pertambangan, perdagangan, penerbangan, semen, kertas dan lainnya.
Mengacu data itu, Komisi Keuangan DPR meminta agar Ditjen Pajak tidak terfokus pada satu atau dua kasus pajak saja. Banyak kasus selain kasus yang terangkat di media, juga tetap dikerjakan.
"Kami sudah meminta 100 penunggak pajak terbesar, kalau memang masalahnya ada di wajib pajak yang nakal, kami akan bantu," ujar Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng dalam rapat dengar pendapat, Kamis 21 Januari 2010.
"Kasus-kasus itu jangan dipolitisasi," ujar Mekeng. Dia memberikan contoh tunggakan pajak Bakrie Group yang banyak tersorot di media tetapi masih di awang-awang. Apalagi, jumlah itu belum masuk kerugian negara karena belum ada surat ketetapan pajak (SKP).
Berikut ini perincian data 100 perusahaan yang masuk deretan:
- Pertamina (Persero)
- Karaha Bodas Company LLC
- Industri Pulp Lestari
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional
- Kalimanis Plywood Industries
- Siemens Indonesia
- Angkasa Pura II (Persero)
- Bentala Kartika Abadi
- Daya Guna Samudera Tbk
- Direct Vision
- Hyaat International-Asiapacific Limited
- Djarma Aru
- Televisi Republik Indonesia
- Likpin LLC
- Multi Kontrol Indonesia
- Kereta Api Indonesia (Persero)
- Bank BNI
- TH Indo Platations
- Ing International
- Surya Dumai Industri Tbk
- DSM Kaltim Melamine
- Cosa International Group Limited
- Bank Bukopin
- Pasifik Satelit
- PT Bukit Makmur Mandiri Utama
- Bank Global International tbk
- DP3KK
- Gandhi Memorial International School
- Sarana Niaga Perdana
- Perdana Karya Perkasa Tbk
- Sampoerna AGro Tbk
- Seaunion Energy (Limau) LTD
- Agoda Rimba Irian
- Total E & P Indonesia
- Avera Pratama
- Seatdy Safe Tbk
- Toyota Tsusho Indonesia
- Kaltim Prima Coal
- Jakarta Llyod Kantor Pusat
- Universal Foodwear Utama Indonesia
- Sumalindo Lestari Jaya Tbk
- General Food Industries
- Inti Indosawit Subur
- Holcim Indonesia Tbk
- Kinantan Senaputra
- Pembangunan Sarana Jaya
- Planet Electrindo
- Mobil Exploration Indonesia
- Textra Amspin
- Semen Tonasa
- Kaltim Methanol Industri
- Eka Manunggal Lestari
- Perkebunan Nusantara XIV
- Toyo Denso Indonesia
- Pertamina Unit Pembekalan
- Salim Ivomas Pratama
- 5Gajah Tunggal Mulia
- Intimutiara Kimindo
- Perkebunan Hasil Musi Lestari
- Petro Oxo Nusantara
- Dwi Satya Utama
- Jamsostek (pusat)
- Wira Insani
- Ragam Logam
- PT Catur Gatra Eka Perkasa
- Persero Perkebunan
- Pakerin
- Central Proteinaprima Tbk
- Daesung eltec Indonesia
- Merpati Nusantara Arlines
- Madya Semarang
- Hyundai Indonesia Motor
- Aspirasi Luhur
- Istaka Karya
- Dongfang Electric Corporation Indonesia Project
- Cakrawala Mega Indah
- Gapura ANgkasa
- Sun Hope Investment
- Texmaco Taman Synthetics
- Singgar Mulia
- Pulau Sambu
- Il Jin Sun Garment
- LKBN Antara
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
- Astina Putera
- Pindo Deli Pulp And Papermills
- Sragen Abadi Textile Industri
- Kaltim Parna Industri
- Korina Semarang
- Tiga Ombak
- Menara Tiga Diesel
- Valu Trada Indonesia
- Asrigita Prasarana
- Ivo Mas Tunggal
- Sinar Kencana Inti Perkasa
- Mandiri Eka Mandiri
- Deutsche Bank AG
- Wirakarya Sakti
- Gunung Bayan Pratamacoal
- Garuda Indonesia.
Sumber
0 comments:
Post a Comment